Minggu, 02 Desember 2012

7. Airline Seat Reservation System



Berasal dari arti Sebuah Sistem Reservasi Airline adalah bagian dari apa yang disebut Passenger Service Systems (PSS), yang mendukung aplikasi kontak langsung dengan penumpang.

Sistem Reservasi Airline (ARS) adalah salah satu perubahan paling awal untuk meningkatkan efisiensi. ARS akhirnya berkembang ke dalam Sistem Reservasi Komputer (CRS). A Computer Reservation System adalah digunakan untuk reservasi maskapai penerbangan tertentu dan interface dengan Global Distribution System (GDS) yang mendukung agen-agen perjalanan dan saluran distribusi yang lain dalam membuat pemesanan untuk sebagian besar maskapai penerbangan utama dalam satu sistem.

Sistem Reservasi Airline berisi jadwal penerbangan, tarif tarif, penumpang reservasi dan tiket catatan. Sebuah maskapai penerbangan distribusi langsung bekerja dalam sistem reservasi mereka sendiri, serta mendorong keterangan kepada GDS. Kedua jenis saluran distribusi langsung adalah konsumen yang menggunakan internet atau aplikasi mobile untuk membuat reservasi mereka sendiri. Agen perjalanan dan lain saluran distribusi tidak langsung mengakses GDS sama seperti yang diakses oleh maskapai penerbangan ‘sistem reservasi, dan semua pesan ditularkan oleh sistem pesan standar yang berfungsi terutama pada pesan TTY bernama SITA. Karena sistem reservasi maskapai penerbangan bisnis aplikasi kritis, dan fungsional mereka cukup kompleks, operasi sebuah rumah dalam sistem reservasi maskapai penerbangan relatif mahal.

6. Police Emergency System



Sistem polisi darurat komunikasi nirkabel yang terdiri dari:kartu magnetik yang terdiri dari sebuah perangkat identifikasi, perangkat baterai, suara-perangkat cahaya, rangkaian kontrol, modul komunikasi nirkabel di mana kata yang terdiri dari rangkaian kontrol tombol darurat dan sebuah tombol konfirmasi; dimana kartu magnetik yang memanfaatkan rangkaian kontrol untuk menghasilkan sinyal.


host yang terdiri dari modul komunikasi nirkabel, sebuah sistem,database dan sebuah microprocessor; kata host server yang menerima sinyal dari kartu magnetik dan hakim sumber sinyal, danpolisi-sistem darurat polisi-warga sambungan menerima sinyal dari kata host server dan menghubungkan dengan polisi segera bagi polisi untuk pergi di tempat kejadian dalam waktu.
Cara kerja Police Emergency System sebagai berikut :
1. Police emergency system dengan alat identifikasi kartu magnetik mencapai ID identifikasi melalui      cara membaca bar-code oleh bar-code scanner.
2. Police emergency system dengan alat identifikasi kartu magnetik mencapai ID identifikasi melalui cara membaca kode bar dengan bar-code scanner yang merupakan bar elektronik.
3. Police emergency system dengan alat identifikasi kartu magnetik mencapai ID identifikasi melalui cara membaca kode bar dengan bar-code scanner yang kartu sirkuit terpadu (IC) kartu.
4. Police emergency system dengan jalan transmisi frekuensi radio (RF) untuk pengiriman modul komunikasi nirkabel dari kartu magnetik dan host server.
5. Police emergency system dengan jalan transmisi pengiriman Bluetooth untuk komunikasi nirkabel modul dari kartu magnetik dan host server.
6. Police emergency system dengan rangkaian kontrol kata kartu magnetik terdiri dari tombol darurat dan sebuah tombol konfirmasi, kata mana tombol darurat dan mengkonfirmasi tekan tombol adalah alat yang digunakan untuk memicu sinyal untuk rangkaian kontrol dan mengirimkan sinyal ke host server melalui rangkaian kontrol.
7. Police emergency system dengan rangkaian kontrol kata kartu magnetik terdiri dari tombol darurat dan sebuah tombol konfirmasi, di mana kata darurat tombol dan tombol mengkonfirmasi film tipis perangkat yang digunakan untuk memicu sinyal ke rangkaian kontrol dan mengirimkan sinyal ke host server melalui rangkaian kontrol
8. Police emergency system dengan suara-alat cahaya kata kartu magnetik LED yang digunakan untuk menunjukkan kondisi daya baterai.
9. Police emergency system dengan suara-alat cahaya kata kartu magnetik adalah lebah-sounder yang digunakan untuk membuat kebisingan dan mengingatkan kondisi daya baterai.
10. Police emergency system dengan sistem server host menggunakan mikroprosesor untuk menangkap data di dalam database dan mengirimkan sinyal ke kartu magnetik melalui modul komunikasi nirkabel, kontrol rangkaian kata kartu magnetik akan menghasilkan sinyal respons secara otomatis, kata sinyal ditransmisikan ke host server melalui komunikasi nirkabel modul, kata mikroprosesor dari server host akan membandingkan sinyal dengan data dalam database dan mengirimkan data ke sistem absen untuk mengelola kondisi yang tidak hadir staf.

5. Traffic Control System



Lampu lalu lintas merupakan salah satu perangkat pengendali lalu lintas, penetapan berapa detik waktu hijau, merah dan kuning dilakukan berdasarkan perhitungan lamanya waktu atas dasar besarnya arus lalu lintas yang masuk ke persimpangan. Besarnya arus lalu lintas disurvai kemudian data dimasukkan dalam formula untuk penetapan waktu yang paling baik. Namun besarnya arus berubah sepanjang waktu sehingga penetapan waktu tersebut hanya cocok dengan waktu pelaksanaan survai. Untuk meningkatkan akurasi pendekatan yang digunakan adalah dengan melakukan pengumpulan data secara terus menerus dengan menggunakan Loop detector (ditanam dibawah permukaan jalan) ataupun detektor lainnya sehingga perhitungan waktu diserahkan kepada controler (komputer) untuk menetapkan waktu terbaiknya.
Koordinasi antar persimpangan
Gelombang hijau pada beberapa persimpangan yang berurutan
Permasalahan yang kemudian timbul adalah bila pengemudi mendapat lampu hijau pada simpang yang satu kemudian sampai dipersimpangan berikutnya lampu baru berubanh menjadi merah, oleh karena itu salah satu langkah yang dilakukan adalah adalah melakukan koordinasi antar persimpangan sehingga bila suatu kendaraan sampai pada persimpangan berikutnya akan mendapatkan lampu hijau lagi yang disebut sebagai gelombang hijau (green wave).
Pertimbangan dalam mengatur gelombang hijau adalah jarak antar persimpangan, kecepatan kendaraan rata-rata untuk menetapkan waktu hijau persimpangan berikutnya yang disebut sebagai offset. Besarnya offset dihitung dengan menggunakan formula:
dimana:
L = Offset, waktu hijau antara simpang pertama dengan simpang berikutnya, detik
J = Jarak antara simpang pertama dengan berikutnya, m
V = Kecepatan, m/detik
Bila jarak antar persimpangan semakin jauh maka efektivitas dari gelombang hijau akan berkurang, karena kecepatan kendaraan tidak akan sama sepanjang perjalanan sehingga bila jarak antar persimpangan sudah lebih dari 2 km koordinasi menjadi kurang efektip. Untuk meningkatkan efisiensi koordinasi dapat dilengkapi dengan rambu variabel yang menginformasikan koordinasi dilakukan pada kecepatan berapa agar pengemudi kendaraan yang melalui kawasan itu dapat menyesuaikan kecepatan.
Koordinasi kawasan
Langkah lebih lanjut yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi antar persimpangan dalam suatu kawasan yang disebut juga sebagai Kawasan Lalu Lintas Terpadu atau lebih dikenal sebagai Area Traffic Constrol System. Untuk mengoptimalkan pengendalian di kawasan, perlu digunakan perangkat lunak yang khusus direncanakan untuk suatu kawasan, sebab peubah/variable yang digunakan tidak hanya besarnya arus lalu lintas, tetapi juga arah lalu lintas, jarak antar persimpangan, jenis kendaraan yang masuk, kendaraan yang perlu diperioritaskan seperti kendaraan kepala negara, ambulans, pemadam kebakaran, bentuk persimpangan.
Pusat Kendali
Camera CCTV untuk memonitor lalu lintas
Untuk memonitor kondisi lalu lintas secara menyeluruh biasanya Kawasan lalu Lintas Terpadu dilengkapi dengan Pusat kendali yang mendapatkan masukan dari dari controller lampu lalu lintas (informasi arus lalu lintas, kecepatan), kamera CCTV untuk melihat secara visual kondisi persimpangan. Bila terjadi kejenuhan disalah satu persimpangan petugas pada pusat kendali dapat melakukan intervensi untuk memperpanjang atau memperpendek waktu.
Perangkat lunak Kawasan lalu lintas terpadu
Ada beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan pengendalian Kawasan Lalu Lintas terpadu seperti:
  • SCOOT, Split, Cycle and Offset Optimisation Technique, merupakan program yang dikembangkan di Inggris
  • SCATS, Sydney Coordinated Adaptive Traffic System, merupakan paket program yang dikembangkan pertama sekali dikembangkan di kota Sydney Australia. Paket program ini pernah digunakan di Kota Bandung dan sebagian kota Jakarta.
  • STREAMS Integrated Intelligent Transport System yang bisa beroperasi dibawah perangkat Microsoft Windows.
Perangkat kendali persimpangan pintar
Loop induksi yang ditanam dijalan untuk mendeteksi arus lalu lintas, gambar a. menunjukkan bentuk loop dilihat dari atas, gambar b menunjukkan prinsip kerja loop, dan gambar c menunjukkan bagaimana pengaruh kendaraan yang berada diatas loop
Untuk meningkatkan kemampuan alat pengendali lampu lalu lintas baik di pusat kendali ataupun di pengendali persimpangan lokal perlu data lalu lintas yang yang akurat. Data dapat berupa data yang di survai kemudian di input ke komputer untuk menetapkan waktu yang paling optimal di simpang ataupun di kawasan, hal ini akan lebih disempurnakan bila menggunakan data yang dikumpulkan secara terus-menerus dengan detektor, sehingga penetapan waktu di persimpangan ataupun dikawasan dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan waktu yang bersangkutan.

4. Hotel Reservation System






Hotel Reservation System yang berarti Sistem Informasi Reservasi Perhotelan merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang menawarkan suatu jasa dalam hal pendataan administrasi pada Reservasi perhotelan yang sangat memerlukan ketepatan mekanisme dan penataan yang terorganisir agar data dapat terkemas dan terjaga keamanannya dengan baik dalam bentuk database. Database tersebut dibuat dengan tujuan agar proses kerja lebih optimal dan dapat dilakukan secara cepat dan tepat dengan tingkat kesalahan yang dapat diminimalisasi.
Danum Hotel merupakan salah satu proyek pembangunan hotel yang ada di kota Palangka Raya dan sudah barang tentu memerlukan suatu sistem pengelolaan Reservasi perhotelan yang mampu memberikan kemudahan dalam proses perkembangan hotel tersebut seperti bagaimana interface sistem yang dapat memudahkan pengguna (operator/bagian receptionist) dari suatu hotel untuk mengakses sistem tersebut. Serta dianggap sangat perlu untuk pihak hotel harus memiliki pengelolaan database yang baik agar dikemudian hari dapat melihat informasi yang dibutuhkan dari kegiatan suatu hotel tersebut.
Atas dasar pertimbangan beberapa hal tersebut, maka penulis tertarik membuat sebuah sistem dengan komputer untuk mengatur sistem informasi Reservasi perhotelan, dimana penulis mengembangkannya dengan program aplikasi Visual Basic 6.0 dan Crystal Report, dengan akses database menggunakan Ms Access dengan judul “ Sistem Informasi Reservasi Perhotelan ”.

3. Credit Checking System



Kartu kredit adalah jenis pinjaman yang paling sering diajukan dan digunakan orang. Kartu kredit adalah salah satu sarana dalam mengelola keuangan yang memberi Anda kemudahan jika dikelola dengan baik. Ketahui dan pahami syarat dan ketentuan yang berlaku. Jika Anda sudah tahu cara kerjanya, niscaya Anda dapat mengontrol keuangan dengan baik.

Kartu kredit sebagai sarana untuk transaksi tentu dilengkapi dengan berbagai alat identifikasi. Bagian depan kartu kredit terdiri dari nama bank sebagai penerbit, nomor kartu, logo kartu, nama pemegang kartu dan masa berlaku kartu kredit.
Bagian belakang kartu kredit di lengkapi dengan pita magnetik yang di sebut dengan magstripe  Pita magnetik terdiri dari batangan magnet dalam ukuran mili yang disusun sejajar sepanjang kartu.



Bagian-bagian kartu kredit.


Kartu kredit sebagai sarana untuk transaksi tentu dilengkapi dengan berbagai alat identifikasi. Bagian depan kartu kredit terdiri dari nama bank sebagai penerbit, nomor kartu (gambar2), logo kartu, nama pemegang kartu dan masa berlaku kartu kredit.
Bagian belakang kartu kredit di lengkapi dengan pita magnetik yang di sebut dengan magstripe (gambar 3). Pita magnetik terdiri dari batangan magnet dalam ukuran mili yang disusun sejajar sepanjang kartu.
Cara kerja kartu kredit
Setelah bank menyetujui kartu kredit yang anda ajukan, bank akan memberikan PIN sama seperti anda menerima kartu ATM dari bank.
Saat anda berbelanja di toko, mall, dan lain-lain- yang di akui oleh bank penerbit sebagai rekanan (merchant), kartu tersebut sudah bisa digunakan.
Merchant memiliki alat verifikasi elektronik (Electronic verification ) yang bisa mengidentifikai kartu kredit yang digunakan apakah masih berlaku atau tidak, limit dari transaksi yang di izinkan, data ini didapat dari pita magnetik yang berada di belakang kartu kredit. Jika masih berlaku transaksi dilanjutkan. Pemegang kartu memasukan PIN yang diterima dari bank penerbit, transaksi berjalan dan anda tinggal menunggu tagihan dari bank penerbit kartu.